Alat peraga sangat penting dalam rangka membantu memvisualisasikan pengajaran yang kita sampaikan kepada anak. Setiap guru wajib menggunakan alat peraga atau alat bantu mengajar ini setiap kali mereka mengajar anak-anak. Seorang ahli pendidikan menyebutkan bahwa satu alat peraga mewakili 1000 kata. Jadi, daripada kita harus mengeluarkan banyak kata-kata yang tidak menarik, lebih baik kita memakai alat peraga saja. Persoalannya, ada guru-guru yang kesulitan menyiapkan alat peraga ini.
Oleh sebab itu, saya ingin menunjukkan kepada rekan-rekan sekalian betapa alat peraga itu sangat penting, alasannya:
Tetapi, mengapa banyak guru mengajar tidak memakai alat peraga? Ini alasannya:
Teman-teman, siapa bilang alat peraga harus beli? Siapa yang mengharuskan alat peraga harus gambar? Alat peraga bisa kita buat dari bahan-bahan di sekitar kita, bisa dengan bahan-bahan bekas, bisa dari bahan-bahan alam...Kita saja yang memanjakan diri kita dengan menggunakan alat peraga yang siap pakai, dan kebanyakan berbentuk gambar, gambar flanel, flash card, dll...
Kalau alasannya tidak punya waktu, Tuhan menyediakan waktu 24 jam sehari, masa' iya kita nggak bisa meluangkan satu atau dua jam untuk membuat alat peraga? Sesibuk apa sih kita? Coba kita pikirkan, Tuhan yang begitu sibuk mengurusi banyak urusan, masih ada waktu loh buat mendengarkan suara kita berdoa...Apakah kita lebih sibuk dari Tuhan?
Macam-macam alat peraga:
Kira-kira itulah jenis-jenis alat peraga...Apa masih berpikir kalau alat peraga harus gambar?
Tapi kalau masih kesulitan mewujudkannya, silahkan sering-sering mampir di sini, supaya teman-teman mendapatkan pencerahan he he he.....
Dilanjut nanti ya, Tuhan memberkati kita semua. MERDEKA!!! :)
Oleh sebab itu, saya ingin menunjukkan kepada rekan-rekan sekalian betapa alat peraga itu sangat penting, alasannya:
- Dengan alat peraga, anak-anak lebih mudah menangkap apa yang kita sampaikan.
- Dengan adanya alat peraga akan membantu anak-anak fokus pada guru yang mengajar
- Pelajaran yang kita sampaikan lebih menarik bagi anak
- Membantu guru bila ada anak-anak yang memiliki masalah berkonsentrasi, sehingga seringkali menjadi masalah di kelas. (biasanya kita mengatakan mereka anak nakal, bandel, trouble maker, dsb. Suruhlah mereka membantu memegangi alat peraga, pasti mereka senang...dan tidak membuat keonaran lagi)
- Menunjukkan bahwa kita bersungguh-sungguh dalam melayani anak-anak
Tetapi, mengapa banyak guru mengajar tidak memakai alat peraga? Ini alasannya:
- Tidak punya uang/anggaran untuk membeli alat peraga
- Tidak bisa menggambar
- Tidak punya waktu menyiapkannya
- Sulit mendapatkan alat peraga, karena jauh dari kota, tidak ada toko buku Kristen, dsb
Teman-teman, siapa bilang alat peraga harus beli? Siapa yang mengharuskan alat peraga harus gambar? Alat peraga bisa kita buat dari bahan-bahan di sekitar kita, bisa dengan bahan-bahan bekas, bisa dari bahan-bahan alam...Kita saja yang memanjakan diri kita dengan menggunakan alat peraga yang siap pakai, dan kebanyakan berbentuk gambar, gambar flanel, flash card, dll...
Kalau alasannya tidak punya waktu, Tuhan menyediakan waktu 24 jam sehari, masa' iya kita nggak bisa meluangkan satu atau dua jam untuk membuat alat peraga? Sesibuk apa sih kita? Coba kita pikirkan, Tuhan yang begitu sibuk mengurusi banyak urusan, masih ada waktu loh buat mendengarkan suara kita berdoa...Apakah kita lebih sibuk dari Tuhan?
Macam-macam alat peraga:
- Suara kita; suara kita bisa kita jadikan alat peraga. Berlatihlah menggunakan suara kita untuk menirukan beraneka macam suara, mulai dari suara burung, binatang, mesin, dll
- Tubuh kita; dipadukan dengan olah suara tadi, kita bisa menggunakan tubuh kita sebagai alat peraga. Berlatihlah mendramatisasikan cerita yang akan kita bawakan dengan gaya gerak tubuh kita.
- Gambar; alat peraga ini paling umum digunakan oleh guru, karena kebanyakan yang dijual di toko buku Kristen adalah dalam bentuk gambar, baik itu gambar besar maupun gambar kecil-kecil untuk papan flanel.
- Flashcard; gambar dalam bentuk besar yang biasanya isinya berurutan dan ditandai dengan nomor-nomor untuk mengurutkan jalannya cerita
- Papan Flanel; biasanya di toko buku Kristen atau di toko alat-alat pendidikan menjual papan flanel ini, tetapi bila tidak ada, kita bisa membuatnya sendiri (akan dibahas pada posting selanjutnya)
- OHP dan Slide; untuk gereja-gereja yang cukup besar biasanya menggunakan OHP dengan bahan peraganya gambar-gambar yang dibuat/dicetak di atas plastik.
- Teater bayangan; bahan peraga ini bisa digunakan bila kita memiliki OHP. Cara membuatnya juga mudah, bisa dari kertas-kertas bekas (akan dilanjutkan di posting selanjutnya)
- LCD Projektor atau orang lebih mengenalnya dengan Infocus; biasanya gereja-gereja di kota, atau gereja-gereja besar saat ini sudah menggunakan alat ini. Bahan peraganya bisa dibuat menggunakan Powerpoint. Gambar-gambar yang kita buat bisa discan lalu kita input ke program powerpoint.
- Televisi; untuk kelas-kelas Televisi bisa juga kita gunakan untuk memutarkan film-film cerita Alkitab, atau film anak-anak yang memiliki pelajaran rohani bagi anak
- Bahan-bahan alam yang ada di sekitar kita, seperti tanah, air, batu, dll (nanti kita bahas lebih lanjut ya...)
- Gambar-gambar bekas; kita bisa menggunakan gambar-gambar yang kita dapatkan dari kelender bekas, majalah bekas, buku bekas, dll. Coba gambar-gambar itu kita potong sedemikian rupa, lalu kita tempel pada kertas/karton sehingga menjadi sebuah flashcard.
- Bahan-bahan bekas; sendok plastik bekas, kardus bekas, kotak bekas sabun, botol air mineral, kaleng soda, dll...bisa kita jadikan alat peraga (wah, kayaknya untuk yang ini mesti berlanjut nanti ya...)
- Wayang; gambar yang kita bentuk dari kertas duplek/karton/kardus bekas, bisa kita jadikan wayang (cara membuatnya, dibahas nanti)
- Sulap; permainan sulap/ilustrasi bisa kita jadikan alat peraga yang pasti sangat menarik bagi anak-anak. Masalahnya tidak semua gereja menerima hal ini. (lebih lanjut akan dibahas secara khusus pada posting berikutnya)
- Papan tulis; ini biasanya alat standar dalam sebuah kelas pendidikan. Bisa juga di sekolah minggu dijadikan alat standard di kelas.
- Styrofoam; bahan ini mudah dibentuk sehingga bisa kita jadikan alat peraga yang menarik buat anak. Tetapi karena tidak semua daerah mudah mendapatkan bahan ini, maka saya tidak akan membahasnya.
- Mainan anak-anak; mainan anak-anak, misalnya diorama (orang-orangan/binatang-binatangan dari plastik) bisa kita jadikan alat peraga.
Kira-kira itulah jenis-jenis alat peraga...Apa masih berpikir kalau alat peraga harus gambar?
Tapi kalau masih kesulitan mewujudkannya, silahkan sering-sering mampir di sini, supaya teman-teman mendapatkan pencerahan he he he.....
Dilanjut nanti ya, Tuhan memberkati kita semua. MERDEKA!!! :)
2 Comments
Saya memiliki anak berusia 1 bulan. informasi di blog ini cukup berguna bagi saya untuk membangun respon anak saya jika sudah tiba saatnya
Travel Surabaya Denpasar
artikel yang sangat bagus dan informatif
Travel Surabaya situbondo
EmoticonEmoticon