Cerita itu menarik atau tidak bagi anak, di tentukan bagaimana seorang guru/pembina anak mengawalinya. Bayangkan anda tengah menonton sebuah film di televisi, lalu di bagian awal tampak menjemukan dan tidak menarik, apakah anda akan meneruskan menonton film tersebut? Saya rasa akan banyak yang berkata, ganti chanel atau mematikan televisi. Demikian juga ketika kita menyampaikan cerita/pengajaran di depan anak-anak sekolah minggu kita. Kalau kita mengawali cerita dengan tidak menarik, maka anak-anak akan malas mendengarkan cerita kita. Itu sebabnya mereka gelisah, gangguin teman di sebelahnya atau malah tidur hehehe....
Berikut Tips mengawali cerita dari Kak Yudi:
1. Jangan menanyakan hal-hal yang tidak perlu atau tidak berhubungan sama sekali dengan cerita yang akan kita sampaikan. Misalnya: Siap dengar cerita??? (Ini pertanyaan bodoh, coba kalau semua anak menjawab tidak siapppp....apa yang akan anda lakukan?) Atau sudah mandi? Sudah makan? dsb...
2. Jangan menanyakan cerita minggu lalu, atau lalunya... dijamin hampir semua lupa (hehehehe...memang begitu anak-anak...wong kita yang udah dewasa aja suka lupa kan firman minggu lalu). Daripada menanyakan, mendingan direview (diulang sedikit) nanti sebelum cerita, atau kalau tidak ada hubungannya ya nggak usah diulang
tongue emoticon
3. Jangan melepaskan pokok/inti cerita di awal cerita...misalnya: adik-adik, hari ini kita akan mendengarkan cerita tentang Nuh yang membuat bahtera sehingga dia istrinya dan ketiga anak dan mantunya selamat (habis!) Anda nggak perlu cerita lagi, karena ceritanya sudah selesai, anak-anak sudah tahu ceritanya hehehehe....
4. Buatlah cerita sebagai suatu misteri (rahasia) bagi anak-anak. Jangan sebutkan nama tokohnya (kecuali di kelas batita atau balita ya), ganti dengan sebutan misalnya si ganteng, si gondrong, si bongsor, dsb. dengan demikian anak akan merasa ingin tahu cerita apa sih kakak ini???
5. Jangan awali cerita dengan lagu yang berhubungan dengan cerita. Misalnya: lagu Nabi Nuh untuk cerita Nuh...(itu sama dengan melepas inti cerita di awal cerita). Kalau mau pakai lagu untuk memperdalam cerita, pakai di bagian penutup cerita saja.
6. Coba awali cerita dengan hal-hal berikut ini:
> Awali dengan ISTILAH BARU. Misalnya mau cerita 10 orang kusta, cerita naaman....Maka kita mulai dengan istilah "kusta"......
Contoh:
Adik-adik tahu kusta? o kalau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Lepra. Kusta adalah penyakit kulit yang berbahaya. Mulanya hanya bercak2 seperti panu, tapi kalau tidak diobati bisa berbahaya, bisa putus jarinya..(cari gambar2 orang sakit kusta di google) hiii...ngeri ya. Dahulu Kusta dianggap penyakit kutukan. (Banyak orang yang kena kusta karena dikutuk Tuhan, seperti raja Uzia, miryam, gehazi). Orang yang kena kusta diasingkan di pinggir kota, di gua2, di kuburan pokoknya jauh dari orang sehat. Kalau mereka mau mencari makan atau ke perkampungan orang sehat, mereka harus menutupi seluruh tubuhnya dengan kain dan hanya kelihatan matanya saja, lalu mereka harus bawa lonceng kecil yang dibunyikan sepanjang jalan sambil bilang "najiss...najisss..." Nah kalo nanti di depan rumah ada yang begitu jangan panggil mama "mama beli es krim najis hehehehe...itu orang kusta (becanda hehehe). (Maksudnya supaya orang sehat minggir nggak ketularan kali ya...)
Nah, kemudian kita bisa lanjutkan pendahuluan ini dengan cerita 10 orang kusta atau Naaman, dsb...
Jadi bila ada istilah yang dianggap 'asing' bagi anak2 bisa dijelaskan dulu sebagai pendahuluan cerita, seperti panen
> Masalah-masalah saat ini bisa dijadikan awal cerita dihubungkan dengan isi cerita yang akan dibawakan.
Contoh: Saya mau cerita tentang Nabi Elia mengalahkan nabi-nabi baal
Adik-adik bagaimana rasanya kalau musim kemarau, wah panasss sekali ya. Gimana kalau musim kemaraunya satu tahun nggak ada hujan? wow tambah panas...sumur2 pada kering....Gimana kalau kemaraunya 3 setengah tahun... (biarkan anak-anak menjawab sesuai fantasi mereka)... ya ya ya...pasti panas, cari air susah, harga Aqua bisa mahaallll...dan kalian pasti jarang mandi hehehehe....Nah, dulu adik-adik, bangsa Israel tidak taat pada Tuhan, bahkan raja dan keluarganya mengajari bangsa Israel menyembah allah lain yaitu baal... dst (Tahu kan ceritanya??? cari sendiri ya di 2 raja-raja)
Bisa juga banjir...lanjut cerita Nuh.
Dsb....
> Mengawali cerita dengan alat peraga
Contoh:
(Bawa senter yang lengkap dengan baterai tetapi di antara baterai dikasih kertas sehingga baterai tidak terhubung dan tidak bisa nyala) kalian tahu ini apa? ya benar ini lampu senter, biasa dipakai kalau mati lampu. Coba kita nyalakan sekarang. Lho kok nggak nyala (biarkan anak2 menjawab) ada kok baterainya. Coba kita buka ya...O ternyata ada kertas yang menghalangi baterainya. Coba dicabut. (Pasang lagi baterainya dan nyalakan) Nah, sekarang baru bisa nyala....
Ini sama seperti manusia, hidupnya nggak nyala, nggak bersinar nggak bisa jadi terang bahkan nggak nyambung sama Tuhan, kenapa? karena ada dosa yang menghalangi. Seperti Yesaya bilang bukan Tuhan yang nggak mau dengar doa kita, tapi dosa kitalah yang mengahalanginya....(selanjutnya bisa cerita kejatuhan manusia, dsb)
Bisa juga pakai alat peraga lain, misalnya salib, telor dst....
> Mengawali cerita dengan cerita ilustrasi
Kalau pakai ilustrasi sebagai pengantar cerita, harus pendek, jangan sampai ilustrasinya lebih panjang dari cerita utamanya.
Contoh:
Suatu ketika ada pak tani yang punya ayam. Ayamnya punya 6 ekor anak. Nah waktu malam ketika ayam2 sudah tidur, kandang ayam pak tani terbakar. Semua ayam yang bisa kabur segera kabur menyelamatkan diri. Tapi si induk ayam yang punya anak tadi nggak bisa pergi...ia tidak mau anaknya jadi korban. Makanya dia panggil anak2nya, dia sembunyikan di balik kedua sayapnya dan dia diam saja. Pagi harinya pak tani melihat ke sisa-sisa kandangnya dan menemukan seonggok ayam mati dan gosong. Ketika ia akan membuangnya, dari bawah ayam yang gosong tadi keluar 6 ekor anak ayam yang hidup. Ternyata si ibu berkorban buat anak-anaknya. (lanjutkan dengan cerita penyaliban dan pengorbanan Yesus bagi umat manusia)
> Langsung pada cerita tanpa basa-basi.
Contoh:
Sssttt...jangan berisik...dengar ada suara orang yang sedang mengejek dan menjelek2kan nama Tuhan....wah berani sekali dia ya. Siapa sih dia??? Coba kita lihat....(Tunjukkan gambar telapak kaki besar). Ooo...ternyata ia orang yang besar...lihat telapak kakinya saja besaaarrr...apakah dia raksasa? Ya, benar. Dia seorang yang tinggi besar, keturunan raksasa...Sudah 40 hari ini dia teriak2 setiap pagi dan sore.. "Hai bangsa kerdil..ayo suruh maju jagoanmu...suruh lawan aku...mana rajamu yang besar itu (catatan: Saul terkenal paling besar di antara orang-orang di Israel, baca 1 Sam tentang Saul diangkat jadi raja...). Tuhanmu saja pasti nggak berani melawan aku hahahaha......(dst...)
Gimana sekarang? Sudah terbuka wawasannya? Jadi nggak ada lagi ya yang bilang "Adik-adik siap denger cerita????
tongue emoticon
Atau belum jelas juga? Boleh deh undang kak Yudi buat sharing di gerejamu hehehehe....(promosi dot com hehehe)
tongue emoticon)
Tunggu tips-tips selanjutnya hanya di sini atau gabung di grup FB: INSPIRASI SEKOLAH MINGGU
EmoticonEmoticon