Memperingati Hari Anak Nasional kali ini, saya sengaja menuliskan ini, agar kita yang mengatakan diri kita sebagai pendidik, guru, pembina anak, gembala jemaat bahkan orang tua, dapat memberi teladan yang baik bagi anak kita maupun anak rohani kita.
Keteladanan itu penting. Tanpa keteladanan ajaran kita kehilangan
otoritasnya, kita dicemooh oleh anak, dianggap munafik. Tanpa keteladanan, justru membuat anak akan
kecewa, kehilangan figur, atau anak akan melakukan bukan apa yang kita ajarkan,
tetapi apa yang kita lakukan, sebab anak adalah peniru yang ulung.
TUHAN Yesus perlu menjadi manusia,
manusia yang sebenarnya, meninggalkan ke-TUHAN-annya. itu adalah sebuah keteladanan. Dia tidak
menunjukkan kehebatanNya, tetapi dengan rendah hati menjadi manusia, bahkan
rela mati demi menebus dosa manusia. Ia tak sekedar bicara, mengajar, tetapi
menunjukkan kepada manusia dengan tindakan nyata.
Paulus menjadi teladan bagi
Timotius dan para murid yang lain, dan menasehatkan Timotius untuk menjadi
teladan juga bagi para murid dan jemaat. ( I Timotius 4:12 ). Melayani adalah proses bagaimana meneladani
orang lain. Menjadi guru sekolah minggu,
gembala atau pembina dalam sebuah komunitas, adalah menjadi teladan bagi
anak-anak rohaninya.
Cara efektif merubah dan
mempengaruhi orang lain dalam jangka panjang adalah memberi teladan. Pemberontakan muncul, anak-anak menjadi liar
dan tidak bisa menemukan jati dirinya serta kehilangan arah kemana pertumbuhan
pribadinya karena kehilangan teladan yang bisa dianut.
Keteladanan adalah proses mendidik
anak yang sangat sederhana, namun begitu efektif karena mudah dimengerti. Anak peniru ulung, maka tindakan kita akan
diikuti mereka. Seorang bijak berkata " Action speaks louder than words". Jadi, marilah kita memberi teladan yang baik kepada anak-anak kita maupun anak rohani kita.
Selamat memperingati hari anak nasional 2017.
EmoticonEmoticon